Judul? Masih...anehB)
***
"Fy, kenapa elo nerima Gabriel?" tanya seseorang pada anak yang telah diketahui namanya adalah, Ify.
Ify melamun, lalu menggeleng.
"Kok lo bisa gatau sih?" tanya temennya kesal.
"Gua gatau Cha, asal lo tau ya, gua takut kalo gua udah mulai suka
sama dia, tapi ternyata dia cuma jadiin gua pelarian" jawab Ify
menunduk.
"Kok lo mikirnya gitu sih? Kan gua udah bilang sama lo Ify...jalanin
aja dulu. Plis jangan ngarepin orang yang gapernah peka sama elo,
disini...udah ada orang yang bener-bener sayang sama lo, dia Gabriel."
ucap Acha, teman Ify panjang lebar.
Ify tersenyum kecut.
"Gua cuma takut Cha, gua tau kok dia gabakal bisa move on dari
Sivia...dan maaf gua harus kasih tau lo semua tentang ini Cha, elo harus
tau, gua nerima Gabriel cuma mau ngetest dia, sebenernya dia itu,
beneran sayang ga sama gua"
Setelah itu Ify menangis, ia tak sanggup menahan bulir-bulir air mata yang hanya dalam satu kedipan saja jatuh.
"Fy, lo perlu ngomong berdua sama Gabriel, tentang ketidakpastian hubungan 'Elo' sama 'Dia'." ujar Acha pada Ify.
"Tapi Cha, gua takut nanti pertahanan gua runtuh lagi Cha..." ujar Ify sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Fy, yang penting kan Gabriel udah nyatain perasaannya sama elo, dan
berarti dia udah move on dong dari Sivia?" kata Acha sok tahu.
Ify tersenyum miring, batinnya teriris.
"Ngasih bunga mawar tiba-tiba, nembak tiba-tiba dengan alasan dia
udah suka gua dari lama, elo ngerasa ga sih kalo dia cuma jadiin gua
pelarian?" lirih Ify, tadinya ia ingin melampiaskan emosinya pada Acha,
namun ia sadar, Acha tak tau menau tentang hubungan dirinya
dan...Gabriel.
"Lo butuh ngomong sama Gabriel Fy, gua tinggal ya...tuh anaknya udah
ada didepan pintu. Bye Ify, good luck!" ucap Acha lalu mengedipkan
sebelah mata kanannya membuat Ify...enek.
Dan, sekarang telah duduk dihadapannya, laki-laki yang baru 1 hari
ini menjadi kekasihnya. Ify duduk dengan gelisah, tangannya dingin,
hatinya deg-degan tak karuan saat Gabriel menatap dirinya sambil
bertopang dagu.
"Kamu kenapa gitu banget liatin akunya?" tanya Ify risih. Gabriel
tersenyum lalu berdiri dari kursi dan menundukkan tubuhnya rendah, lalu
mulai sedikit mengacak rambut Ify. Dilakukan seperti itu membuat Ify
mengerucutkan bibirnya.
"Kamu makin lama kalo di liat-liat kaya tadi makin cantik ya, tapi
sekarang jelek gara-gara ngambek" goda Gabriel sambil mengedipkan
matanya seperti Acha.
Ify, wajahnya sudah merah seperti kepiting rebus, ia melayangkan tinjunya kebahu Gabriel.
"Ewh gombal!" goda Ify lagi sambil menjulurkan lidahnya nakal pada
Gabriel. Gaabriel tertawa dan mengacak rambut Ify, dan kali ini
rambutnya benar-benar berantakan.
"Gab, sebenernya aku mau nanya nih sama kamu, boleh kan? Tapi
sebelumnya kamu jangan marah ataupun tersinggung ya" kata Ify lalu
tersenyum manis pada Gabriel yang membuat laki-laki itu salting.
Gabriel mengagguk.
"Aku cuma mau nanya, kamu serius ga sama aku? Terus apa kamu
bener-bener udah ngelupain...Sivia?" tanya Ify hati-hati sambil
memperhatikan raut wajah Gabriel.
Gabriel tersenyum.
"Kok kamu nanyanya gitu? Aku serius lah sama kamu, dan soal Sivia
aku udah move on kali, yakali deh aku berkutat sama satu orang mulu,
yakali deh aku mempertahankan cinta aku buat orang yang gaperanh suka
sama aku, mendingan aku ngasih cinta ini buat orang-orang yang
bener-bener sayang sama aku, dan itu...kamu Fy. Kamu pemenang hati aku"
ucap Gabriel romantis, membuat dada Ify semakin berdegup dengan
kencangnya. Ify tersenyum lalu mengangguk senang.
"Yel, tapi serius kan? Aku takut...kalau kamu cuma jadiin aku pelariannya Sivia" ujar Ify sambil menunduk.
Gabriel mengangkat dagu Ify, lalu menangkup wajah Ify dengan kedua tangannya.
"Jangan ngomong kaya gitu ya Fy, aku tulus sama kamu, aku pengen
buka lembaran baru sama orang yang aku sayang Fy, dan itu kamu" ucap
Gabriel menatap dalam manik mata Ify, membuat gadis itu diam membeku.
"Aku gabisa janji lebih, tapi aku bakal buktiin ke kamu kalau aku
bener-bener tulus sama kamu Fy. Aku bakalan jadi orang paling 'tolol'
sedunia kalo aku nyia-nyian gadis cantik seperti kamu sayaaaang" ucap
Gabriel yang sedikit menggombal pada akhir katanya, membuat Ify
melayangkan tinjunya kembali pada bahu Gabriel.
"Kamu mah gombal mulu, orang lagi serius juga" ucap Ify sambil
mengerucutkan bibirnya lagi, Gabriel menunjukkan cengiran lebarnya.
"Cieee, ngapain maju-majuin bibir kaya gitu Fy? Nantangin aku nih
ceritanya?" goda Gabriel tengil. Ify pun mulai menormalkan bibirnya, dan
itu membuat Gabriel tertawa geli melihat kelakuan gadisnya.
"Aku sayang kamu Fy" Gabriel mulai sedikit menghapuskan jarak antara
dirinya dengan Ify, tangannya mulai memegang kepala Ify, dan....Gabriel
mencium kening Ify lembut, menahannya sebentar lalu melepasnya. Ify
tersenyum.
"Aku juga sayang kamu Gab..." batin Ify berbicara.
Dan setelah itu, Ify akhirnya mulai menyadari perasaanya. Bahwa, dirinya juga amat sangat mencintai...Gabriel.
***
Sincerely;
Mutiaraara_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar