Minggu, 17 Februari 2013

[One-Shoot] Aku, Dia, dan Hujan.

Hai, ara balik kawan:3 hehe ini ada temen aku yg nyuruh aku buat cerpen lagi hihi namanya bella, judul? Tetep aneh pastinyaB) (?) okedai...hope you like it, and enjoy the story guys!!



***

Rinai hujan masih saja menghiasi tiap sudut kota Jakarta. Sudah hampir 4 jam hujan turun, dan belum sama sekali menunjukkan ia akan berhenti. Dan berarti sudah 4 jam jugalah, gadis itu menunggu didepan halte untuk menaiki bus yang sering ia tumpangi setiap pulang sekolah. Gadis itu bernama, Ify.
---

Ify, menghentak-hentakan kakinya bosan pada lantai halte, ia terjebak hujan disini dan sialnya juga handphone ia lowbatt. Tiba-tiba suara hentak kaki seseorang menyadarkannya dan berhenti menghentak-hentakan kakinya, lalu menatap kearah orang tersebut.

Ify, gadis itu hanya menatap takjub, ia tak sanggup berkata-kata, orang yang menunggu dihalte bersama dirinya adalah anak laki-laki yang memiliki wajah yang amat sangat....hm tampan.

"Liatinnya biasa aja kali neng, bisa? Risih tau gak sih." ucap lelaki itu menyadarkan lamunan Ify yang sedang mengamati wajahnya. Ify gelagapan dan mulai melihat hujan yang mengalir dengan derasnya didepannya sebagai...pelarian.

"Ga capek berdiri terus?" tanya laki-laki itu pada Ify. Ify memutar balikan tubuhnya, dan sekarang posisinya 'hampir' dekat dengan lelaki itu. Ify hanya tersenyum menanggapinya.

"Sini duduk, masih ada bangku kosong nih..." tawar laki-laki itu pada Ify. Ify tersenyum lagi.

"Makasih ya..." ucap Ify, lalu duduk disalah satu bangku di samping laki-laki itu.

"Kenapa belum pulang? Lo anak SMA Cakrawala kan?" ucap laki-laki itu seraya melihat badge name yang ada pada seragam Ify.

"Setau gua, SMA itu pulangnya udah dari 2jam yang lalu ya" ucap laki-laki itu sok tau, tapi emang benar apa yang dikatakan laki-laki itu, Ify lagi-lagi hanya tersenyum menanggapinya.

"Duh si eneng, daritadi diajakin ngobrol perasaan senyum-senyum mulu deh" goda laki-laki itu SKSD, dan Ify sekarang bukan menanggapi dengan senyuman, tetapi dengan cengiran lebar yang membuat laki-laki itu tertawa terbahak. Ify memanyunkan bibirnya beberapa centi, membuat laki-laki itu berhenti tertawa dan menatap wajah Ify dengan senyum yang amat sangat menawan...

Ify membeku, darahnya berdesir hebat, keringat dingin hampir saja meluncur dari dahinya.

'Astaga senyumnyaaaaaaa' batin ify berteriak.

"Eh, daritadi kita ngobrol, tapi belom kenalan ya, wah parah...haha" ucap laki-laki itu mengajak kenalan Ify yang hanya dibalas anggukan asal dari Ify.

Laki-laki itu mulai mengarahkan tangan kanannya dihadapan Ify. Ify menggapai tangannya.

"Kenalin, gua Gabriel, Gabriel Stevent. Anak SMA sebelah haha..SMA Cakrabintang, lo?" ucap Gabriel mengakhiri perkenalannya.

Ify tersenyum.

"Gua Ify, Alyssa Saufika...udah taukan gua anak SMA mana, jadi gausah dijelasin lagi kan? hehe" ucap Ify teertawa renyah, yang membuat hati Gabriel sedikit...mendesir.

Gabriel mengangguk-anggukan kepalanya mengerti, lalu melepaskan kaitan tangannya pada tangan Ify, dan matanya mulai menatap kearah depan kembali.

Hujan sudah berhenti, dan kini hanya gerimis-gerimis kecil yang menghiasi langit kota Jakarta, angin tertiup semilir menerbangkan sedikit rambut Ify. Segenap, Gabriel terpana melihatnya lalu menggeleng cepat.

"Fy...tinggal dimana?" tanya Gabriel sedikit canggung. Ify memicingkan matanya...

"Eee, jangan salah paham dulu dong Fy, emang muka gua tampang muka orang jahat apa?!" ucap Gabriel sewot saat ditatap seperti itu oleh Ify, lagi-lagi Ify tertawa renyah dan lagi-lagi hati Gabriel kembali berdesir.

"Gua tinggal, di Komplek Permata Permai, Blok I, nomer 6 Gab, lo?" tanya Ify balik.

Gabriel tersenyum penuh arti.

"Ah..ganyangka ya kita satu komplek Fy, beda di blok doang...blok lo jauh banget sumpah, gua tinggal di Blok C nomer 24 Fy" sahut Gabriel sambil tertawa.

"Oh okey, Gab...hujannya udah reda, mau pulang ga? Kita bareng aja ya? Gausah nunggu bis...takutnya malah kejebak hujan lagi disini, gimana?" tanya Ify mengajak Gabriel pulang bersama.

Merasa surprise dengan ajakan Ify, tanpa sadar Gabriel refleks mengangguk dengan gerakan cepat, pertanda ia menyetujui ajakan Ify.

"LET'S GO HOME FYYYY" ucap Gabriel senang dan berlari dari halte diikuti oleh Ify dibelakangnya yang menggeleng-geleng melihat tingkah laku Gabriel yang seperti anak kecil.
---

Ya, disinilah awal mula aku bertemu dengannya... Disebuah halte bus yang amat sederhana.
Pertemuan yang tidak disengaja... Namun sangat bermakna.
Terimakasih hujan, sungguh berkatmu aku dapat bertemu dengan dirinya...
Terimakasih hujan, berkatmu aku dapat merasakan yang namanya 'Cinta pada pandangan pertama' pada Gabriel...
Terimakasih, dan ini adalah cerita tentang, Aku-Dia-dan Hujan.
***

Makin aneeeeeeeh huft:( haha, pendek ya? Maaf. Lagi-lagi ngepost lewat hape nih hehe, aku minta jangan jadi pembaca gelap ya?:') hehe, dadah semoga sukaaaaaa:))) dan jangan bosen sama cerita-cerita aku, love!

Sincerely;
@Mutiaraara_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar