Ara dataang, bawa one-shoot=)) Judulnya aneh kan? Wkwk:D(?)
Enjoooy~
***
Kalau boleh pilih, kamu lebih milih mimpi atau kenyataan?
---
Ify terbangun dari tidurnya dan sedikit menyibakan selimut tebal
dari tubuhnya. Ia menatap jam dinding hello kittynya sebentar lalu
berjalan kearah meja belajarnya tanpa mencuci muka dan menggosok giginya
terlebih dahulu. Ia, melamun.
'Mimpi gua kenapa aneh banget sih? Gamungkin bangetlah Rio bersikap
kaya gitu ke gua...' gumam Ify pelan lalu menopangkan dagu dengan kedua
tangannya.
Ia melamun, melamunkan Rio. Cowok di sekolahnya yang telah ia kagumi
sejak 3 tahun ini. Sikap Rio pada Ify datar-datar saja. Tidak seperti
suka ataupun tak suka padanya. Datar.
'Ya kali di mimpi gua Rio, ngajakin gua kenalan terus gua sama dia
deket bangeeet, padahal kalo disekolah aja cueknya...kagak ada obat.'
gumam Ify (lagi).
Rio, disekolah anaknya cuek sama orang yang engga dia kenal. Jangan
kan untuk menyapa Ify, melirik pun Rio tak pernah. Mungkin...Rio juga
tidak tau 'Ify' itu siapa.
Took...
Took...
"Ify, bangun! Kamu emangnya ga sekolah apa?" teriakan kencang dari luar kamar Ify, itu Gina. Mamanya.
Tiba-tiba saja Ify terkesiap dari lamunannya dan menepuk dahinya, ia lupa kalau ini bukan hari libur!
"Iya mama, Ify tau. Ini Ify mau mandi" teriak Ify dari dalam kamar lalu mulai berlari-lari kecil menuju kamar mandi.
---
Ify sudah rapi. Ia mencium tangan mamanya, dan mengambil secompot
roti selai coklat lalu berlalu meninggalkan rumah menuju sekolahnya.
---
-Sesampainya di sekolah-
Ify melewati kelas Rio, hatinya ketar-ketir tak karuan saat ekor
mata Rio meliriknya. Ify langsung mencepatkan laju jalannya tanpa
menengok kedalam kelas Rio, tempat Sivia memanggilnya. Ya! Sivia,
sahabatnya itu sekelas dengan pujaan hatinya. Sivia dan Rio kelas 9.6
sedangkan Ify kelas 9.7.
' Kenapa Rio lirik gua? Kenapa?... Kok tumben banget" gumam Ify pelan dengan tangan gemetaran.
"Fy, nape lu? Mukanya kok pucet? Eh terus astaga, tangan lo
gemeteran!" tanya dan panik Gabriel teman sebangku Ify saat melihat Ify.
'Mampus! Emang keliatan banget gua pucet sama gemeteran apa ya?'
"Ah, gapapa gua Gab. Woles napaaa!" jawab Ify sedikit gemetar.
'Gila, gila. Lo gila Ify! Padahal cuma dilirik doang Fy! Dilirik! Dan itu mungkin gasengaja...' sugestinya dalam hati.
-Jam Istirahat Pertama-
Ify dan Sivia sedang duduk-duduk didepan kelas, ada bangku panjang
tersedia disana. Saat asik-asik duduk sambil mengobrol, geng Rio dkk
lewat didepanya, dan Rio menatap Ify (lagi).
"Via, kita kedalam kelas yuk" ajak Ify gugup, ia mulai gemetar dan mukanya pucat. Seperti tadi pagi.
Via hanya mengangguk.
"Via...entah kenapa gua takut...dan merasa kalo Rio tau gua suka sama dia" ucap Ify pelan.
Via kaget.
"Loh, kok gitu? Bukannya malah bagus?" tanyanya polos. Ify mendesah.
"Ya emang Via. Tapi gimana ya...gua takut aja Via. Dia eksis dan
rasanya gua bego banget udah suka sama dia. Dan apalagi...kita kan juga
udah mau lulus." ucap Ify pelan (lagi).
"Kenapa lulus dibawa-bawa, emang salah? Kenapa kalo dia anak eksis?
Itu juga salah? Engga Fy! Lo takut kalah saing?" tanya Via telak.
Ify mengangguk.
"Dasar Ify begoo! Bego bego bego!" ucap Via kasar dan membuat Ify mengerucutkan bibirnya.
"Kasian banget nasib temen gua suka sama anak eksis, malah Rio
gantengnya kebangetan pula! Kalo lo merasa takut kesaing, emang bener
sih secara elo beda dari cewe-cewenya Rio yang 'high class' banget haha
maaf Fy. Tapi kalo dia tau lo suka sama dia, lo bisa apa? Ngelak?
Telat." ucap Via tertahan oleh helaan nafas panjang.
"Kalo lo udah lulus, emang lo bakalan bisa lupa terus move on dari
dia? Engga kan? Yaudah. Emang ribet sih kalo 'Cinta dalam hati' gini
apalagi sama anak eksis haha..." ledek Via yang membuat Ify makin
cemberut.
"Intinya, kalaupun emang bener Rio tau lo suka sama dia lo pura-pura
ga keliatan suka sama dia Fy, takutnya lo cuma GEER dan merasa di PHPin
sama dia padahalkan cuma gara-gara masalah lo ke GEERan. Haha" ledek
Via lagi. Dan dipastikan muka Ify sudah ditekuk kuk kuk.
"Jangan cemberut dong Fy, siapa tau mimpi lo yang tadi lo ceritain
ke gua bisa kejadian beneran. Haha kan lumayan bisa deket sama Rio pas
detik-detik mau lulus haha ga detik-detik juga sih masih lama sebulan
lagi haha"
"Viaaaa! Sebulan itu bentar! Engga lama!" kata Ify yang mulai angkat bicara.
"Lama kok Fy, kalo lo ganiat jalaninnya. Kalo niat, ya bentar hahaha"
Ify makin cemberut.
"Cie yang sekarang sering dilirik sama doi cieee" goda Via lagi.
"Viaaaaaaaa!!! Lo jangan buat gua GEER dong." teriak Ify sambil menutup mukanya yang memerah.
Via yang diteriaki gitu langsung lari sekencang-kencangnya menuju
kelas karena jam istirahat sudah habis. Ify yang ada dikelas cemberut
dan ingin cepat-cepat istirahat kedua untuk membalaskan dendamnya pada
Sivia, sahabatnya.
---
Selesai! Gaje ya? Emang-,,,- based on true story nih kayany... Gaada
sekuel ya...saran dan kritik itu perlu, so tinggalin jejak tinggalin
jejak......
Sincerely;
@Mutiaraara_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar