Selasa, 27 Oktober 2015

(One-Shoot) I Got You

Tittle: I Got You.
Genre: Romance, Fluff.
Main Cast: Tristan Juliano ∞ Ify Alyssa
Other Cast: Find by yourself~
---Disclaimer: plots and story are mine. Dont like? Dont read. Simple as that respect!
---Notes: HALLOHAAA!!!~~~ im comeback with new oneshoot and new couple with TriFy as the main cast, yeheeet! Dont like? Dont read! Xxxo. Sorry for typo(s) :D
.
.
.
Drabble Of TriFy
.
.
5 pages & 1.496 words
.
.
.
©araaassi’s present.


.
.
.
---***---
Just for one day, if only you and i could be together...
Just for one day, if only you and i could hold hands...
Just for one day, if only you and i could be together...
Just for one day....
If only you and i could be together... ―Just One Day – Bangtan Boys.
---***---

Ify duduk di hamparan rumput halaman rumahnya, tangannya sibuk memutar-mutar pulpen yang ada di sela-sela jarinya. Lelaki di hadapannya serta buku Fisika di hadapannya pun ia acuhkan. Ia terlalu sibuk dengan fikirannya. Tristan―laki-laki yang berada di depan Ify hanya memandanginya dengan alis berkerut dan Ify sama sekali tidak perduli.
“WOOOY! Ngelamunin apaan sih lo, Fy?!” Ify sedikit terguncang, ia kaget. Ify melayangkan tatapan sinis pada Tristan. “Ugh, ngagetin aja sih.” Ucapnya pelan, Tristan tertawa kecil. “Ya lagian elo, katanya mau belajar kok malah ngelamun.” Ucap Tristan santai namun membuat Ify mengerucutkan bibirnya.
Ify menatap Tristan sebentar, “Tan, Tristan...” Ify memanggil Tristan pelan, Tristan hanya mengangguk-anggukan kepalanya dengan mata yang masih fokus dengan soal-soal yang ada pada buku paket Fisikanya. Ify mendesah, “Kalo orang lagi ngomong di tatap kali, gasopan.” Ucap Ify sedikit menyindir, Tristan mendecak lalu mengangkat kepalanya dan langsung menatap Ify dengan senyuman tipis yang sedikit dipaksakan, “Okay, kenapa sih?” Ify tersenyum lalu menopangkan dagunya dengan kedua tangannya, matanya masih menatap Tristan.

“Kemaren, Alvin nembak gua”

Ucap Ify to the point. Membuat Tristan mengatupkan rahangnya rapat, dadanya bergemuruh. Perasaan kesal dan cemburu sudah mencampur jadi satu. Setengah mati Tristan menahan emosinya agar tidak membentak Ify sekarang juga. Ia membuang nafas kasar, “Terus, lo terima?” Tanyanya takut.

‘Semoga engga. Please, semoga lo engga nerima dia.’ Tristan berulang kali mengucap kata-kata itu didalam hatinya. Matanya masih menatap kearah Ify. “Yakali gua terima, kan lo tau sendiri gua masih belom boleh pacaran sama bokap.” Ucap Ify lantang dengan pulpen yang masih di mainkan di sela-sela jarinya. Tristan rasanya ingin melompat saat itu juga saking senangnya.

“Tapi, Tan- gua juga suka sama, Alvin. “ Ucap Ify pelan dengan mata terpejam. Seperti tertusuk beribu-ribu jarum, Tristan menundukkan kepalanya dan mendaratkan kepalan tangannya di rumput halaman rumah Ify. “Gua seneng banget pas dia juga ada rasa sama gua, Tan.” Ucap Ify yang masih belum menyadari Tristan yang sekarang ini tengah memukul-mukulkan kepalan tangannya di hamparan rumput halamannya. “Kalau misalnya Papa nge-izinin gua pacaran pasti gua langsung nerima dia, Tan.” Ucap Ify lagi.

“Fy...”

“Gua suka sama Alvin, Tan...” Ucap Ify lagi tanpa memperdulikan panggilan Tristan.

“Kenapa sih Papa ngelarang gua pacaran, kan gua udah―“

“IFYYY!”

.
“―kelas 2 SMA”
.

---***---
You should be with me...
You're like my favorite song, On the radio, radio, radio, radio
I could listen to you all day...
You're like a music video, video vi-vi-video,
I could look at you all day... ―All Day – Cody Simpson.
---***---

“Lo kenapa sih, Tan? Aneh banget.” Tanya Ify heran. Ify menatap Tristan dan betapa kagetnya saat manik matanya menangkap iris cokelat kelam Tristan yang menatap tajam pada iris hitam kelam miliknya. “Tan...Lo- Lo kenapa...?” Tanya Ify takut-takut, ia menundukkan kepalanya. Mata Tristan membuatnya gugup. “Jangan nunduk, Fy.” Suara berat namun tegas milik Tristan membuatnya meremang, jantungnya berdetak cepat dan darahnya berdesir.
Ify semakin menundukkan kepalanya. Tristan dengan cepat menahan dagu Ify dan mengarahkan wajah Ify untuk menatap iris cokelat kelamnya. “Gua bilang jangan nunduk.” Ucap Tristan. Ify memejamkan matanya, wajah Tristan sangat dekat sampai hembusan nafasnya dapat Ify rasakan. Ify gugup. Tristan tersenyum kecil, “Kan gua bilangnya jangan nunduk, bukannya tutup mata.” Ucapnya jail membuat Ify dengan perlahan membuka kedua kelopaknya.
Ify memukul dada Tristan membuat sang empu-nya mengaduh. “Lo aneh tau ga.” Ucap Ify membuat Tristan tersenyum dan lagi-lagi itu membuatnya meremang, jantungnya berdetak cepat dan darahnya mendesir. “Bodo. Yang penting gua ganteng.” Ucap Tristan yang lagi-lagi mendapatkan satu pukulan dari Ify.

---***---
Why do I keep running from the truth...
All I ever think about is you...
You got me hypnotized...
So mesmerized...
And I've just got to know... ―Crush – David Archuleta.
---***---

“Fy, jangan ngomongin cowok lain lagi.” Ucap Tristan santai. Ify memberhentikan gerakannya dan menatap Tristan bingung. “Emang kenapa? Lo siapa heh?” Tanya Ify sedikit terkekeh. Tristan diam tak berniat menanggapi. “Ah, jangan bilang lo cemburu ya?” Tanya Ify jail. Tristan mengangkat wajahnya dan menarik Ify sehingga Ify jatuh di pangkuannya―karena posisinya Tristan terduduk dan Ify setengah berdiri―
Saat ini, wajah Ify dan Tristan hanya berjarak beberapa centimeter. Ify menahan nafasnya, ia menduduk. Menatap mata Tristan dengan jarak sedekat ini sangat berbahaya bagi kesehatan jantungnya. “Ya, Ify. Gua emang cemburu. Sangat cemburu.” Ify refleks mendongak saat menyadari ucapan Tristan tanpa perduli seberapa dekat jarak wajahnya dengan Tristan yang bisa saja mengakibatkan―

CUP!

.
―Mengakibatkan dirinya dan Tristan berciuman.
.

Ify dan Tristan sama-sama membulatkan matanya. Tristan yang tersadar terlebih dahulu mulai menjauhkan wajahnya dari wajah Ify. “Fy- Fy- Ify...” Tristan tergagap, tak bisa mengeluarkan suaranya seperti biasa. Lain Tristan, lain juga Ify. Saat Ini Ify hanya diam mematung.
“OMFG AAAA MY FIRST KISS.” Ify berteriak heboh, dirinya masih belum menyadari kalau dia masih ada di pangkuan Tristan. Ify terus mengumpat Tristan dan dia masih belum menyadari kalau orang yang ia umpat ada didepannya, masih belum menyadari kalau dirinya juga masih ada di pangkuan orang yang ia umpat, masih belum menyadari bahwa orang yang ia umpat tersenyum karena sikap heboh namun lucunya.

“Fy...Ify...”

“Damn it, siapa lagi yang manggil gua kok mirip sama suara si Tristan sih sial.”

“Ify...”

“Aduh, kenapa Tristan jadi berpengaruh sama gua gini sih. Dasar perebut ciuman orang.”

Tristan terkekeh saat mendengar sebutan Ify untuk dirinya.

“Fy...”

“Aduh gua mimpi apa beneran sih, soalnya kaya asli banget. Wah, Tristan nyebelin.”

Lagi-lagi Tristan tertawa.

“Aduh kok sakit banget sih ini badan gua, biasanya kan kasur gua empuk.”

Tristan kembali tertawa dengan tingkah bodoh Ify.

“Lo duduk di badan gua, Fy. Ya, mana bisa empuk.”

Ify tersentak, ia mulai mengakat wajahnya dan menemukan wajah Tristan yang tepat berada di depan wajahnya. Ify membulatkan mulutnya, matanya mulai menatap kebawah dan benar saja kalau dirinya ada di pangkuan Tristan. ‘Jadi ini bukan mimpi?’ Tanya Ify dalam hati.

---***---
Because your eyes that look at me makes me run once again more than anything...
So lucky my love...
So lucky to have you...
So lucky to be your love, i am... ―Lucky - EXO.
---***---

Tristan tertawa kecil saat Ify mulai menyadari, “Kok lo ga ngumpat lagi Fy...gua mau denger lagi nih.” Tanya Tristan jail. Ify menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan memukul dada Tristan bertubi-tubi.
“Lo nyebelin.” Ucap Ify yang terus-terusan memukul dada Tristan. Tristan tersenyum kecil lalu menangkap tangan Ify lalu membawa Ify kedalam pelukannya. “Ify, i want to tell you what im feeling right now, but i dont know where to start.” Ucap Tristan terputus. “I want to tell you everythings but im afraid you will breaks my heart.” Ucap Tristan terputus lagi, namun Ify masih terus menunggu apa kelanjutan dari kalimat tersebut. “Why would something so easy be so hard to do?” Bukan...Tristan bukannya bertanya. Tristan lalu mempererat pelukannya pada Ify, “When all i got to do is say, I Love You.” Ify tercekat, pipinya merona...Tristan semakin memperat lagi pelukannya pada Ify.
“I Love You, Fy. So Much. And I promise, i will love you more than any of them.” Ucap Tristan lagi membuat pipi Ify semakin merona. Tristan lalu menangkup wajah Ify dengan kedua tangannya. Tristan mulai mendekatkan wajahnya dan Ify mulai menutup matanya.

CUP!

Tristan mendaratkan ciumannya di kening Ify dengan tulus dan penuh kasih sayang. Ify tersenyum kecil dan mengalungkan kedua tangannya pada pinggang Tristan. Tristan melepaskan ciumannya dan mulai menatap dalam iris hitam kelam Ify, “So...would you be mine?” Tanya Tristan lembut, Ify tersenyum lalu mengangguk. Tristan mengacak lembut surai kecokelatan Ify.

“Tapi, Tan- Gimana sama Papa? Kamu tau kan aku gadibolehin pacaran?” Tanya Ify dengan raut sedih lalu menundukkan kepalanya. “Tenang, aku bakalan yakinin Papa kamu.” Ucap Tristan tegas membuat Ify tersenyum lebar dan mengangguk-angguk senang.
Ify lalu tersenyum jail, “Terus Alvin gimana? Kasian banget dong kalo aku tolak. Aku boleh jadiin dia yang kedua ga, Tan?” Tristan mendelik dan membulatkan matanya, “Dont you dare, Fy!” Ucap Tristan kesal dan penuh penekanan. “Bercanda tauuu.” Ucap Ify lalu mencubit gemas kedua pipi Tristan.


----------****----------
FINISHED
----------****---------

AHAHAHAHAHAHA AKHIRNYA FINISH JUGA GUYSSSS FINISH YESSSH TRIFY!!!! Gatau deh ini feelnya dapet apa engga...fluffnya dapet apa engga...romance dapet apa engga...terus lirik lagunya masuk apa engga....wkwkwkwkwkwkwkwkw. saran, kritik, dan likenya ditunggu okeokeee(???) hehehehe. Mungkin udah ada yang pernah baca atau lihat kalimat pernyatan Tristan ya...hehehe kalo ada yup! Aku emang ngambil dari google hahahaha aku gabisa buat kalimat pernyataan cinta begitu maaf.... hehehehe okeeee,
Gutten abend, Gutten nacht and Danke naze!!!*-*
.
.
.
@araaaassi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar