Sabtu, 10 Agustus 2013

[OneShoot] This is LOVE, or just OBSESSION?!


***

Tittle : this is LOVE or just OBESESSION?!
Author: araaassi.
Genre: romance, angst, hurt,  psycho, AU.
Main Cast : EXO’s Oh SeHun – GG’s Im Yoon Ah.
Support Cast: find by yourself.
----disclaimer: originally plot and storyline is by me! Don’t be plagiarism or etc guys. Siders? GET OUT JUSEYO!
-----WARNING!!!: Bahasa sedikit kasar, rada menjurus, TYPOOO, yang gasuka dipersilahkan close tab. No bash, kalo gasuka pairingnya mending jangan dibaca daripada sakit hati HEHEHE.


***

“aku mencintaimu…”
“what are you talking about, huh? Kau itu tak benar-benar mencintaiku, bodoh.”
“shut up baby. I really love you so much okay. Please, trust me.”
“persetan. Aku tak akan pernah mempercayaimu. Sampai kapanpun, Oh SeHun.”
“Im Yoon Ah. Kau ini benar-benar gadis sialan. Beraninya kau-“
“apa? Aku tak akan pernah takut denganmu namja bodoh! Dasar tak waras.”
***

Yoona –gadis itu- baru saja keluar dari sebuah rumah besar namun tampak kumuh yang letaknya jauh dari kota Seoul. Wajahnya memerah bak kepiting rebus akibat menahan emosi dan airmatanya agar tidak jatuh bebas mengairi pipi putih mulusnya.

Yoona menggenggam tas selempangnya erat. Tangannya merah akibat cengkraman kuat pada tas selempangnya. Ia menunduk dan perlahan bulir-bulir air permata itu akhirnya jatuh membasahi pipinya. Ya, Yoona akhirnya menangis.

“aku membencimu SeHun. Sangat. Tapi aku juga mencintaimu. Aku pusing, SeHun.” Ucap Yoona lirih dengan air mata yang masih turun dengan derasnya pada pipi mulusnya. “kau berubah, SeHun. Dan aku…takut” ucapnya lagi sambil menyeka airmata dengan jari telunjuk kanannya. Sekarang ini, Yoona sedang duduk di belantaran halte. Yang letaknya masih dekat dengan rumah kumuh tadi.

“noona. Astaga, kau menangis?” sebuah suara mengagetkan Yoona. Yoona langsung mengangkat kepalanya dan mengadah pada orang yang menyapanya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. “kau siapa? Jangan sok tahu! Aku tidak menangis tahu.” Kata Yoona yang sudah dipastikan berbohong karena saat mengatakan itu bulir air mata masih jatuh mengairi pipinya. Orang didepan Yoona tertawa kecil lalu menggelengkan kepalanya. “kau kalau bohong yang pintar dong, noona” kata orang itu meledek Yoona. Muka Yoona memerah. Entah karena malu atau karena lagi-lagi menahan emosinya? Aku juga tidak tahu.

Yoona menghela nafas.

“kau ini siapa? Aku tak mengenalmu. Dasar pria sok kenal” kata Yoona sebal lalu mengerucutkan bibirnya. Membuat orang itu yang ternyata ‘pria’ tertawa lagi. “kenalkan, aku Kim Joonmyeon, tapi kau bisa memanggilku Suho” kata Suho –pria itu- memperkenalkan diri. Yoona mengangkat alisnya. “aku tak menyuruhmu untuk memperkenalkan dirimu tahu. Dasar, idiot.” Kata Yoona tanpa dosa. Suho yang sekarang mengangkat alisnya bingung. “aku tak mengerti denganmu, noona” kata Suho yang kelihatan bingung dengan tingkah Yoona. “kalau bingung yasudah. Jangan difikirkan dasar pria bodoh, idiot.” Kata Yoona lalu menghentakkan kakinya pada pijakan halte dan berjalan cepat meninggalkan Suho –pria itu-.

“NOONA, SEMOGA KITA DAPAT BERTEMU LAGI…” suara teriakan Suho amat sangat di dengar oleh Yoona.

Dengan kesal Yoona menengok kearah Suho.

 “JANGAN BERHARAP BODOH, AKU TAK SUDI!” ucapnya kasar lalu menjulurkan lidahnya pada Suho.
***

Selama 2 jam perjalanan pulang akhirnya Yoona sampai dengan selamat di rumahnya. Dengan segera ia menuju kamarnya yang letaknya berada di lantai dua. Hari ini sampai minggu besok kedua orangtua Yoona tidak ada dirumah karena mengurusi pekerjaan kantor di Singapura. Yoona sudah terbiasa dengan kegiatan kerja kedua orang tuanya.

Neol chajaganda chueogi bonaen tingkeobel…
Ttranaseotdeon neverland…
Geu gose naega neowa barabomyeo utgo isseo nan…

Tiba-tiba suara dering ponsel mengagetkan Yoona yang sedang melamun memandangi langit-langit kamarnya. Dengan kesal Yoona berjalan menuju meja riasnya untuk mengambil ponselnya. Ia berdecak. Itu telepon dari, Oh SeHun. Dengan malas, Yoona menaruh ponselnya lagi di meja rias.

Neol chajaganda chueogi bonaen tingkeobel…
Ttranaseotdeon neverland…
Geu gose naega neowa barabomyeo utgo isseo nan…

Suara dering ponsel Yoona lagi. Yoona berdecak dan mendiamkan dering ponselnya yang terus bernyanyi. Tidak ada niatan sama sekali Yoona ingin mengangkatnya.
***

Tiba-Tiba saja…

“kenapa kau tidak mengangkat ponselmu, Yoona-ya.” Yoona terbelalak kaget. Lalu mengalihkan wajahnya kearah balkon kamarnya. Betapa kagetnya Yoona saat melihat sosok Oh SeHun yang sedang berusaha masuk kedalam kamarnya melewati jendela balkon kamarnya. “kau tak waras, Sehun-ah! Apa yang kau lakukan? Keluar dari kamarku!!!” teriak Yoona. Suaranya bergetar akibat takut dan menahan tangis. “suaramu bergetar, Yoona-ya. Seksi sekali” kata Sehun mulai mendekati Yoona. “menjauh dariku pria bodoh, idiot” kata Yoona berteriak keras lalu melemparkan bantal kearah Sehun namun Sehun bergerak cepat untuk menghindar dan berhasil menangkis lemparan bantal Yoona.

Sehun tersenyum miring yang membuat Yoona bergidik ngeri dan takut. “apa katamu? Pria bodoh? Idiot?” itu seperti kata-katamu dihalte pada pria bernama Suho itu, Yoona-ya.” Lagi dan lagi. Yoona di buat terbelalak kaget oleh Sehun, bagaimana Sehun bisa tahu? Apa Sehun mengikutinya? Molla. Yang pasti Yoona sudah berjalan mundur menjauhi Sehun. Ia takut.

“kau berniat selingkuh dariku, Yoona-ya?” Sehun melanjutkan pembicaraannya kembali, dan membuat Yoona tersenyum miring. “aku dan kau tidak berstatus sama sekali, Sehun-ah! Jangan berharap lebih, sudah aku bilang. Aku membencimu dan aku tak akan mungkin mencintaimu, pria tak waras!” kata Yoona –berbohong- santai dan kasar namun terlihat jelas bahwa dari bicaranya ia sedikit bergetar dan ya…ketakutan.

Sehun berjalan satu langkah untuk mendekati Yoona. “shut up. Kau milikku, Yoona-ya, dan selamanya akan terus seperti itu.” Kata Sehun yang langsung menarik lengan Yoona dan menjatuhkannya ke ranjang.

“SEHUN-AH. APA YANG KAU LAKU-“ Yoona berteriak histeris namun terhenti saat sesuatu yang basah dan lembap mengunci bibirnya...bibir Sehun. Ya, Sehun menciumnya. Secara tak wajar dan secara paksa tanpa perizinnan Yoona. Yoona terus meronta agar Sehun melepaskan ciumannya pada bibir Yoona. Namun rontaan Yoona tidak berarti apa-apa. Sehun malah semakin melumat bibir Yoona dengan liar.

“le asbdjdsj pas sbfdkjd kan bibirmu itu agdjkdasj bodoh” kata Yoona berbicara di sela-sela ciumannya dengan Sehun. Sehun sekali lagi tidak menggubris sama sekali. Ia malah semakin liar mencium bibir Yoona lebih dari sebelumnya. Mencium bibir Yoona yang mungil, berwarna merah merekah bak buah delima yang baru matang. “cukup diam dan nikmati saja, Yoona-ya.” Kata Sehun yang akhirnya melepaskan ciumannya. Namun Sehun langsung mengambil posisi duduk pada perut Yoona membuat Yoona mengerang, dan Sehun tersenyum miring. Yoona melihat Sehun yang sedang merogoh kedua saku jeansnya. Mata Yoona melebar. Betapa kagetnya Yoona saat Sehun mengeluarkan dua buah borgol dari saku celananya. Yoona mengerjapkan matanya lalu menatap Sehun dengan nanar. “Sehun-ah, kau mau apa?” Tanya Yoona bergetar –lagi-.
***

Sekarang. Kedua tangan Yoona sudah di borgol. Tak tanggung-tanggung Sehun juga memborgol kedua kaki Yoona. Membuat Yoona meronta agar borgol pada tangan dan kakinya dilepaskan, namun lagi-lagi Sehun hanya tersenyum miring menanggappi.

“sudah ku bilang, Yoona-ya. Kau cukup diam dan nikmati permainanku ini” kata Sehun yang mulai meraba-raba saku celananya lagi dengan posisi yang masih menduduki perut Yoona.

Yoona menangis. Ia mencintai Sehun. Sangat. Tapi bukan cinta seperti ini yang Yoona inginkan, Yoona sangat mencintai Sehun, namun sepertinya cinta Yoona hanya bertepuk sebelah tangan. Sepertinya Sehun tak benar-benar mencintai dirinya, Sehun hanya terobsesi pada dirinya, diri Yoona. Dan itu membuat Yoona meringis kecil dan bulir air mata mulai mengalir lagi.

“akhirnya kau kudapatkan juga, benda kecilku sayang” kata Sehun berbicara pada sebuah benda. Sedikit mengkilat dan tajam. Ya, itu adalah sebuah pisau lipat milik Sehun yang baru saja berhasil dikeluarkan dari saku celana jeansnya.

“Sehun-ah…kau…mau…apa” Tanya Yoona terputus-putus. Suaranya bergetar. Ia sekarang hanya diam tak bergerak, tak meronta seperti tadi, ia lemah, ia lelah karena sejak tadi melawan Sehun dan sekarang Yoona hanya diam menatap Sehun dengan mata nanar. Ia…pasrah.

PLAAAAK!

“kau berisik sekali. Sudah kubilang diam ya diam, gadis sialan!” tiba-tiba saja Sehun menampar Yoona keras. Membuat pipi putih mulusnya memerah dan meninggalkan jejak 5 jari Sehun. Darah merembes keluar dari bibir Yoona, bibir Yoona ternyata sobek akibat tamparan keras Sehun. Yoona diam, masih tak melawan. Hanya isakan tangis yang bisa Yoona keluarkan.

“jangan menangis, bodoh!!!” kata Sehun membentak Yoona lagi. Kali ini lebih keras dari sebelumnya, membuat tubuh Yoona semakin bergetar hebat.

PRAAAANG!!!
PRAAAANG!!!

Sehun seperti orang kerasukan. Ia membanting semua barang-barang yang ada didekatnya, barang-barang milik Yoona tepatnya.

PLAAAAK!!!
PLAAAK!!!

Sehun menampar kedua pipi Yoona lagi, sekarang menamparnya secara bolak-balik. Membuat Yoona meringis. Pipinya panas, luka lebam tampak jelas pada wajahnya. Sehun benar-benar tak waras. “Sehun-ah…sakit…aku mohon hentikan” Yoona memohon. Airmata semakin deras mengaliri wajahnya.

PLAAAK!!!

“jangan menangis bodoh! Kubilang jangan menangissss!!!” bentak Sehun keras seraya menampar pipi Yoona lagi. Yoona semakin menangis dan itu membuat Sehun frustasi. Yoona membenamkan wajahnya pada bantal miliknya, wajahnya basah, rambutnya menempel pada wajahnya akibat airmatanya.

“aku mencintaimu Yoona-ya. Sangat mencintaimuuuuuuu!!!!” teriak Sehun tiba-tiba lalu mengangkat tubuh Yoona menjadi posisi duduk di pangkuan Sehun. Lalu dengan kasar Sehun mulai melumat liar bibir mungil Yoona lagi.

Tanpa perlawanan dan tanpa rontaan dari Yoona. Yoona hanya diam, tatapannya kosong namun airmata masih terus mengalir. Sehun menciumnya dengan keadaan tangan dan kaki Yoona masih…terborgol.

“aku mencintaimu, Yoona-ya. Sungguh.” Ucap Sehun lembut di sela-sela ciumannya dengan Yoona. Ia mengecup lembut kedua kelopak mata Yoona untuk menghilangkan bulir permata Yoona. Sehun juga membelai kedua pipi Yoona lalu mengecup lembut pipi Yoona secara bergantian tepat pada bekas tamparannya tadi.

“maafkan aku karena menamparmu, Yoona-ya” ucap Sehun lembut lalu merengkuh Yoona dalam pelukannya. Lagi. Yoona menangis lagi.

“Yoona-ya. Katakan kalau kau juga mencintaiku…” ucap Sehun yang tiba-tiba saja melepas rengkuhan nya pada tubuh Yoona dan mulai membelai pipi Yoona dengan ujung pisau lipatnya. Membuat sensasi dingin dari pisau lipat Sehun menjalar di pipi Yoona.

“Ayo katakan, Yoona-ya…jangan membuatku menunggu.” Ucap Sehun lagi dengan pisau lipat yang masih berada di pipi Yoona. Yoona masih diam membeku. Sehun tersenyum miring, membuat Yoona bergidik. “kau…mau bermain-main denganku lagi, Yoona-ya?” kata Sehun yang tiba-tiba saja mengeratkan tubuhnya lebih dekat pada Yoona. Yoona masih diam. “jawab, Yoona-ya.” Ucapnya lagi. “aku…aku…Sehun-ah…aku…kesakitan” ucap Yoona bergetar. “aku tahu.” Ucap Sehun sambil tersenyum. “tolong lepaskan borgol ini…Sehun-ah” minta Yoona takut-takut. Sehun menggeleng. “tidak akan, Yoona-ya.”

“jadi…CEPAT KATAKAN KALAU KAU MENCINTAIKU JUGA, GADIS SIALAN!” teriak Sehun tiba-tiba, membuat Yoona terkaget. Dengan tak berdosa Sehun menggoreskan pisau lipatnya yang tajam pada pipi Yoona. Membuat darah segar merembes keluar akibat goresan pisau Sehun.

“Sehun-ah…sakit….sakit…sakit” isak Yoona memegangi pipinya yang tergores pisau lipat secara sengaja oleh Sehun. Dengan sigap, Sehun mencondongkan wajahnya dan menjilat darah segar yang keluar dari pipi Yoona. Membuat Yoona mengerang, meringis karena perih.

Sehun tersenyum miring pada Yoona.Lalu mengecup bibir Yoona sekilas dan sedikit menggigit bibir Yoona membuat gadis itu mengerang lagi minta dilepaskan. “Yoona-ya. Darahmu manis sekali. Sama seperti dirimu, aku jadi ketagihan, kau tahu?” ucap Sehun lembut lalu mulai membelai dagu Yoona. Tidak dengan tangannya tetapi dengan...pisau lipat kesayangannya. Sehun sedikit mengedipkan matanya pada Yoona namun itu malah membuat Yoona bergidik takut, dan dengan refleks mengalihkan wajahnya dari hadapan Sehun.

PLAAAK

“sialan kau! Siapa yang menyuruhmu mengalihkan wajahmu dariku, huh?”

Lagi. Sehun menampar wajah Yoona lagi. Membuat Yoona yang dalam keadaan duduk terhuyung kebelakang hingga kepalanya membentur sandaran ranjangnya. Ia menangis lagi. Namun tanpa isakan, Yoona menangis dalam diam. Dengan wajah tertutupi rambut cokelat panjangnya.

“Yoona-ya. Aku mencintaimu.” Ucap Sehun melembut lalu mengangkat tubuh Yoona lalu merengkuhnya lagi. Sehun mengusap rambut Yoona dengan lembut. Tiba-tiba saja Sehun melepaskan rengkuhannya dan menatap Yoona dalam tepat pada manik matanya. “jangan menangis lagi, Yoona-ya. Maafkan aku.” Ucap Sehun seraya mengusap air mata Yoona pada kelopak matanya. Sehun lalu mencondongkan wajahnya lalu dengan santai mencium kedua kelopak mata Yoona secara bergantian. Namun ciumannya tiba-tiba menjadi kasar. Semakin lama Sehun bukan mencium lembut kelopak mata Yoona tetapi Sehun mengisap kelopak mata Yoona. Kencang, sangat kencang sampai menimbulkan bercak merah pada kedua mata Yoona.

“Sehun-ah...argh...apa yang kau lakukan” tanya Yoona sambil menghalau bibir Sehun yang ini mengecup kelopak matanya lagi dengan jari telunjuknya. Sehun tersenyum. “menciummu tentu saja, Yoona-ya. Apa tidak boleh, hm?” tanya Sehun menyeringai lalu merapikan poni Yoona dan menyelipkannya dibelakang telinga Yoona. “tapi...tapi...aku-“ ucapan Yoona terputus karena bibir Sehun sudah mengunci bibir Yoona dengan bibir Sehun. Yoona menduduk. Wajahnya memerah. Sehun bisa rasakan itu.

“kau menyukainya kan?” tanya Sehun yang akhirnya melepaskan bibirnya pada bibir Yoona. Terlihat Yoona mengangguk malu. Membuat kupu-kupu pada dada Sehun beterbangan akibat terlalu senang.

“Yoona-ya. Sudah mau malam. Aku pulang dulu, ya? Maafkan aku untuk kejadian tadi. Itu semua aku lakukan karena aku...terlalu mencintaimu. Aku sangat mencintaimu, Yoona-ya.” Ucap Sehun lembut namun lirih. Membuat Yoona terenyuh. Yoona langsung menarik Sehun dalam dekapannya. Memeluknya dengan lembut dengan perasaan yang sama sekali tidak Yoona pahami. Yang ada di benaknya saat ini hanya...

Apakah Yoona mulai mencintai Sehun

Apakah Sehun benar-benar mencintai dirinya

Atau hanya...

Terobsesi padanya?

Yoona tidak tahu.

“aku pulang dulu ya, Yoona-ya! Jangan lupa besok kau harus kerumahku. Aku menunggumu. Aku akan menyiapkan sesuatu kejutan untukmu.” Kata Sehun yang mulai membuat Yoona panasaran. “kau menyiapkan apa?” tanya Yoona. Sehun hanya tersenyum ((misterius)) pada Yoona. Lalu dengan gerakan pelan Sehun berjalan kearah balkon kamar Yoona. Ia tidak pulang melewati pintu rumah Yoona, tetapi melewati...balkon kamar Yoona.

“I-love-you”  Sehun tiba-tiba saja berhenti berjalan. Memandang Yoona dalam lalu tangannya membentuk sebuah kata-kata, seperti bahasa isyarat. Yoona mengerti itu.

“i-love-you-too” balas Yoona menggunakan bahasa isyarat sama seperti Sehun. Membuat Sehun tersenyum lebar lalu melambaikan tangannya pada Yoona dan mulai meloncat keluar kamar Yoona melalui balkon Yoona meninggalkan Yoona yang tengah tersipu dengan pipi yang merona.
***

Paginya. Yoona bangun secara terburu-buru karena tidak sabar untuk pergi kerumah Sehun. Ia sangat menunggu dan tentu saja penasaran dengan kejutan yang akan Sehun berikan padanya nanti.

Yoona menuruni tangga rumahnya. Ia hanya mengenakan kaus lengan panjang berwarna biru laut celana jeans berwarna biru dongker dan flatshoes berwarna senada dengan bajunya.

Tanpa salam Yoona langsung pergi keluar dari rumahnya. Karena Yoona tahu...kedua orangtuanya tidak akan pernah ada dirumah bersama dirinya. Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing sampai melupakan anak perempuan semata wayang mereka. Melupakan Yoona.
***

Yoona sampai dengan selamat di depan rumah Sehun. Dengan senyuman yang masih terhias dibibir merah mungilnya Yoona berjalan kecil menuju perkarangan rumah Sehun.

“Oh Sehun. Aku dataaaang.” Seru Yoona kencang. Yoona terlihat duduk di sebuah bangku kayu untuk menunggu Sehun membukakan pintu untuknya.

ceklek

Yoona mengalihkan wajahnya kearah belakang. Dan tersenyum senang saat seseorang  –Sehun- membukakan pintu rumahnya untuk Yoona dengan senyuman miring khas seorang, Oh Sehun.

“kau mau masuk tidak? Berhentilah memandangku seperti itu, Yoona-ya.” Suara Sehun membuyarkan lamunan Yoona. Dengan linglung Yoona mengangguk dan mengikuti Sehun dari belakang memasuki rumahnya.

Sehun membawa Yoona ke sebuah ruangan dibelakang rumah Sehun. Tanpa membantah, Yoona hanya terus mengekor Sehun dari belakang walau sekarang ia merasakan hawa tak nyaman menyerang dirinya.

“ayo masuk.” Ajak Sehun pada Yoona. Lalu mulai menarik lengan Yoona dan membawa Yoona masuk kesebuah ruangan yang gelap dan amat sangat berdebu. Membuat Yoona terbatuk saat memasuki ruangan itu.

“ayo duduk di sofa itu, Yoona-ya. Aku akan memberi kejutan padamu dan aku serius.”

Mendengar kata kejutan membuat Yoona melupakan ketakutannya. Lalu mulai berjalan kecil membelakangi dan mendahului Sehun. Tanpa Yoona ketahui. Sehun sedang menatap Yoona sinis dengan senyuman dingin yang...mengerikan. dengan segera Sehun menyusul Yoona dan ikut duduk disebalah gadis itu.

“aku mencintaimu.” Ucap Sehun dengan sorotan mata tajam dan dingin tepat pada manik mata Yoona. Membuat Yoona bergidik. Namun sepersekian detik Yoona membuat garis lengkung manis pada bibirnya. “aku tahu. Kau sudah sering mengatakannya.”

“kau mirip sekali dengan mantan pacarku, Yoona-ya.”

Deg

Yoona mematung. Bibirnya terkatup rapat. Ia merasa ingin menangis.

“itulah mengapa aku mencintaimu.”

Deg

Seperti mendapat lemparan batu besar. Saat itu juga Yoona terhuyung. Kepalanya pusing. Ternyata selama ini dugaannya benar. Sehun tak pernah mencintainya.

Oh Sehun tidak pernah mencintainya.

Oh Sehun tidak pernah mencintainya.

Oh Sehun tidak pernah mencintainya.

Kata-kata itu terus mengiang di kepala Yoona. Tubuhnya bergetar hebat. Tapi Yoona tidak ingin menangis.

“Aku mencintaimu karena kau mirip sekali dengan mantanku, Yoona-ya. Namanya Krystal, dia seumuran denganku.”

‘cukup Oh Sehun. Hentikan semua ini. Tak lihatkah aku terluka?’

‘kenapa...kenapa saat aku mulai mencintaimu kau malah memberikan sebuah pengakuan yang membuatku sakit hati?’

‘Oh Sehun. Jadi ini...kejutanmu? bagus! Kejutanmu berhasil Oh Sehun’

Batin Yoona berteriak. Hatinya sakit. Ia ingin sekali menangis namun itu semua tidak bisa ia lakukan. Yang bisa Yoona lakukan sekarang hanyalah memijit dahinya yang sakit. Kepalanya sakit. Ia merasa pusing.

“Yoona-ya. Apa kau mau bertemu dengan, Krystal?” tanya Sehun santai namun terlihat polos.

‘kau ini polos atau pura-pura polos, Oh Sehun? Kenapa kau tega mempertemukan aku dengan mantan pacarmu itu? Aku tidak sudiiii!!!!’

“kau diam berarti kau setuju. Jangan khawatir. Dia ada disini. Sudah lama. Sangat lama.” Ujar Sehun santai namun membuat Yoona membelalakan matanya dan membulatkan mulutnya.

‘kejutanmu benar-benar hebat, Oh Sehun’

“ayo ikut aku.” Ajak Sehun lalu menggandeng tangan Yoona menuju lemari besar yang tepatnya lumayan dekat dari sofa yang ia duduki tadi. ‘Tunggu sebentar. Apa tadi? Sehun membawanya kearah lemari. Apa Krystal ada didalam lemari itu? Tapi kenapa dia ada disana...’ seketika itu juga Yoona merasakan hawa tak nyaman menjalar tubuhnya lagi.

“oh iya, Yoona-ya. Krystal juga bersama pacarnya lho.” Ucap Sehun lagi. Namun Yoona masih mematung. Ia bingung.

Sehun mulai mengeluarkan sebuah kunci yang sudah dipastikan adalah kunci lemari besar itu. Berhasil! Lemari itu berhasil terbuka dengan segera Sehun membuka lemari itu. Dan betapa kagetnya Yoona saat melihat dua mayat seorang laki-laki dan seorang perempuan tergantung dengan tali yang terikat kencang di lehernya.

Amis.

Yoona ingin sekali muntah saat melihat kondisi kedua mayat tersebut. Ia menatap takut pada kedua mayat tersebut. Dan betapa kagetnya saat pandangan Yoona jatuh pada mayat seseorang lelaki itu.

“YA AMPUN! SUHOOOO-SSI!!!!”

Yoona berteriak saat sadar kalau mayat laki-laki itu adalah Suho –orang yang ditemuinya waktu dihalte waktu itu- dengan airmata yang mulai deras Yoona menatap Sehun. “k-k-k-kau membunuhnya Oh Sehun?” desis Yoona. Ia ingin sekali marah saat itu juga. “ya! Seperti yang kau lihat.” Ucap Sehun santai dengan senyuman manis di bibirnya. Tanpa bersalah dan itu membuat Yoona geram.

“MEMANGNYA DIA SALAH APA DENGANMU SAMPAI KAU TEGA MEMBUNUHNYA, OH SEHUN. DIA TEMAN BARUKU, KAU TAHUUUUUU!!!!!!!!”

Teriak histeris Yoona lalu duduk bersimpuh didepan mayat Suho. “DIA ORANG BAIK OH SEHUN. KENAPA KAU TEGA SEKALIII” racau Yoona lalu menangis. Akhirnya Yoona menangis dengan terisak sambil menutupi wajahnya.

“kau mau tau apa salah Suho padaku?” tanya Sehun. Suaranya berat dan dingin sekali.

“YA!!! AKU MAU TAHU. CEPAT KATAKAN, IDIOT.” Teriak Yoona semakin histeris tanpa menatap kearah Sehun.

“pertama. Dia adala lelaki yang merebut Krystal dariku. Dia playboy Im Yoona. Dia bukan orang baik.”

“cssssh. Kau bohong, Oh Sehun” desis Yoona tajam pada Sehun. “terserah kau.” Balas Sehun seadanya.

“dan kedua. SUHO BERUSAHA MEREBUTMU DARIKU. SUHO SEBENARNYA ADALAH KAKAK KANDUNGKU SENDIRI IM YOONA. DAN AKU TIDAK MENYUKAI DIRINYA KARENA DIA MEREBUT KRYSTAL DARIKU. DAN AKU LEBIH TIDAK SUDI SUHO DEKAT-DEKAT DENGANMU DAN BERUSAHA MEREBUTMU DARIKU. AKU TIDAAAAAK SUKA!!!”

“AKU TIDAK SUKA PADA SUHO HYUNG! KAU SALAH YOONA-YA. DIA ORANG JAHAT DIA BUKAN ORANG BAIK! DIA JAHAT. DIA TELAH MEREBUT KRYSTAL DARIKU DAN SETELAH DIA BERHASIL MEREBUT KRYSTAL DAN MEMBUATKU HANCUR DIA LANGSUNG MEMUTUSKAN HUBUNGAN DENGAN KRYSTAL BEGITU SAJA. DAN WAKTU ITU? DIA BERNIAT MEREBUTMU LAGI. DIA BERNIAT MEREBUTMU DARIKU DAN AKU TIDAK TERIMA.”

Teriak kalap Sehun lalu menerjang Yoona. Memeluknya kencang tanpa perduli sekarang Yoona telah meronta minta dilepaskan. Yoona menangis dalam pelukan Sehun. Jadi selama ini Sehun memiliki kakak laki-laki? Dan satu fakta menyakitkan hati Yoona adalah semua fakta Suho yang terdengar langsung dari mulut adiknya sendiri, Oh Sehun.

Suho yang Yoona kira adalah orang baik-baik.

“Im Yoona. Semoga kau tenang Im Yoona. Hehehe. Sampai kapanpun aku hanya mencintai Krystal hehe.” Ucap Sehun yang tiba-tiba bergumam tak jelas membuyarkan lamunan Yoona lagi. Lalu Sehun mulai mengeluarkan pisau lipat kecil kesayangannya.

Yoona tercekat.

“apa maksudmu dengan “semoga kau tenang” Oh Sehun? Dan kenapa kau mengeluarkan pisau lipatmu, Oh Sehun?” tanya Yoona bergetar lalu mulai beringsut menjauhi Sehun.

Sehun hanya tersenyum dingin dengan mata sinis.

“aku. Ingin. Membunuhmu. Bodoh.” Ucap Sehun telak.

JLEB

Akhirnya pisau lipat Sehun tertancap pas pada dada kiri Yoona. Sehun tersenyum senang saat darah segar mulai merembes keluar dari dada kiri Yoona.

“k-k-kau tega... p-p-padaku sssehun” ucap Yoona terbata dengan tangan memegangi dada kirinya. Sehun tersenyum lalu mengecup dada kiri Yoona dan menghisap darah Yoona yang semakin lama semakin banyak. “aku suka darahmu, Yoona-ya. Sangat manis seperti mu.” Ucap Sehun lalu menarik pisau lipat kecilnya dari dada kiri Yoona. Setelah berhasil lepas Sehun mulai menusukkan pisau lipatnya pada dada kanan Yoona. Membuat Yoona kaget dan menutupkan matanya menahan sakit, ia tidak kuat. Darahnya semakin habis ia kekurangan darah banyak. Sangat banyak. Lalu perlahan membuka matanya dan menatap Sehun nanar. “a-a-a-a-ku mencitaimu Ssssehun. Sssaaannngat” ucap Yoona semakin terbata lalu dengan sisa kekuatan yang ada Yoona bangun dan duduk dipangkuan Sehun lalu mengecup bibir Sehun lembut sebelum Yoona benar-benar pergi dari dunia ini. “s-s-s-selamat tinggal. A-a-a-aku tetap mencintaimu walaupun kau telah melakukan ini padaku. Selamat tinggal.” Ucap Yoona tersenyum tulus lalu perlahan kedua kelopak matanya tertutup rapat. Yoona telah pergi. Meninggalkan Sehun yang masih mematung memahami perkataannya.

“persetan dengan cinta Im Yoona. Aku tidak mencintaimu! Aku mencintai Krystal!” kalap Sehun lalu mengambil pisau lipat yang masih tertancap pada dada kanan Yoona lalu tanpa ampun menghujam pisau lipatnya kearah perut Yoona beberapa kali setelah itu Sehun lalu mengantung Yoona tepat disebelah Krystal. Dengan darah Yoona yang masih menetes segar.

“Krystal sayang. Akhirnya aku dapat membawakan teman untukmu.” Ucap Sehun membelai pipi Krystal lalu menciumnya lembut.  Lalu ekor mata Sehun menatap pada mayat Yoona. “Yoona-ya. Aku harap nanti kau bisa cepat akrab dengan Krystal. Aku pergi dulu” ucap Sehun lalu menutup lemari besarnya yang tersimpan mayat Krystal, Suho dan terbaru adalah mayat Yoona. Tanpa menatap mayat Suho, tanpa memberi sepatah kata untuk Suho, kakaknya.
***

-2 minggu setelah kejadian itu-

Sehun sedang berjalan-jalan di sekitar kota Seoul seorang diri. Tiba-tiba saja Sehun melihat seorang perempuan yang membuat Sehun tersenyum miring dengan sorot mata tajam dan dingin. Perempuan yang sedang sibuk membaca buku di bangku taman kota. Ya. Sehun saat ini sedang berjalan-jalan disekitar taman kota. Perempuan itu cantik amat sangat cantik. Dengan senyum merekah Sehun menghampiri perempuan itu yang sedang asik membaca buku dengan kacamata bacanya.

“hai”

“hallo..”

“apa aku boleh duduk, disini?”

“tentu.”

“siapa namamu?”

“aku? Aku Seo Joohyun. Tapi kau bisa memanggilku Seohyun. Kalau kau?”

“ah. Aku Oh Sehun. Panggil saja Sehun.”

Sehun selesai berkenalan dengan perempuan itu –Seohyun- namun tanpa disadari Seohyun. Sehun sedang memandangnya tajam dengan sorot mata yang dingin kearah Seohyun yang sedang sibuk membaca.

‘aku menemukan orang yang mirip dengan kalian lagi Krystal, Yoona-ya.’
***

SUBHANALLAH AKHIRNYA SELESAI JUGA INI ONESOOT. Gimanaaaa???? Udah kejam belum? Hihi aku butuh jejak-jejak kalian aku juga butuh saran sama kritiknya okaaaay hehehe. Semoga suka! Yang mau kenal akuu? Boleh sini aja main kesini;
Twitter: @Mutiaraara_ // @xiaolugogi. HEHEHEHE ((promosi dikit))

Sincerely;

Ara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar